Kamis, 27 Desember 2012

Ibarat Banjir Rancaekek- Karena kesuksesan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan bukanlah dengan menyerah dan mengeluh

Ibarat Banjir Rancaekek- Karena kesuksesan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan bukanlah dengan menyerah dan mengeluh

Bismillah...

Pagi menjelang siang beriringan dengan semangat setinggi langit dan seterik mentari ku langkahkan kaki untuk perjalanan menuju Swiss Van Java. Namun kali ini berbeda dari sebelumnya, tepatnya dari tiga tahun ku arungi Paris-Swiss ataupun sebaliknya.
(*Baca: Swiss=Grt, Paris=Bdg) #hehe :D


Ternyata, di tempat pemberhentian dan pemberangkatan, sama sekali tak ada BUS tujuanku yang terlihat. Sama sekali! Astaghfirulloh, bagaimana mau pulang? Tapi, Tunggu dulu! Diluar tempat itu ternyata masih ada kendaraan yang bersedia mengantarkan penumpangnya kedaerah selatan Swiss, ya otomatis pasti melalui daerah tujuanku. Bismillah, kulihat isi kendaraan itu hampir penuh, sepertinya tidak lama lagi akan berangkat. Tiba-tiba salah seorang ibu berujar."neng, ti enjing-enjing pisan ibu mah ngantosan Beus teh teu aya, duka kamarana geura.” Aku hanya bisa tersenyum dan mengiakannya. Ternyata dari tadi juga Bus belum nampak dimata para penumpang yang menantinya.

Beberapa menit kemudian kendaraan yang ku tumpangipun berangkat dengan sesaknya para penumpang. Namanya juga kendaraan mini, namun karena tujuan yang cukup jauh makanya harus membawa muatan yang banyak. Walaupun harus saling berdesakkan dengan penumpang melebihi kapasitas kendaraan itu sendiri, wajar karena sudah menjadi budaya. (*Kendaraan keren ini biasa dipanggil Elf alias beus sapotong)

Aku baru sadar, Hari itu memang bisa dikatakan waktu yang bertepatan dengan keluarnya pengendara mobil secara bersamaan. Kenapa? karena ternyata Libur panjang sudah tiba dan juga bersamaan dengan Harpitnas. Semua kendaraan keluar dari garasi rumahnya masing-masing. Lebih banyak B, Z, D sedangkan Alfabet lainnya lebih sedikit. Mereka dimana-mana, membentuk barisan saling membuntuti seperti susunan gerbong kereta api.

Jumlah kendaraan yang membludak menyusuri jalanan beraspal secara bersamaan membuat macet. Ada beberapa jalur yang disatuarahkan dan dialihkan ke jalur yang lain. Ditengah perjalanan, seketika Elf berhenti. “Minyak Remna seep, ieu mah kedah meser heula, teras didorong mobilna!” teriak sang sopir. Para penumpangpun bersedia menunggu walau terik matahari membakar tubuh kami, maklumlah didalam Elf sendiri panas tetap terasa. Setengah jam berlalu, setelah menambahkan minyak rem, ada lagi kendala, ternyata mesin tak mau juga nyala, “starterna ieu mah, teras dihandap ieu kedah ditakol, kedah dibuang oge angin palsuna, cinglah pilari tang!” seru sang sopir lagi dan menyuruh kenek untuk mencarikan Tang. Sang sopir tiada lelah berusaha untuk bisa menyalakan mobilnya, ya dia punya tanggungjawab besar untuk mengantarkan kami para penumpang ke tujuan masing-masing. “Dorong!” kata tersebut berulang kali diteriakan oleh salah seorang penumpang, seruan ini diteriakkan secara bersamaan dengan dorongan tenaga dari penumpang bapak-bapak dan remaja laki-laki. Mobil tetap pada pendiriannya. Lelah mungkin!. Beberapa penumpang yang mempunyai kepentingan yang dikejar waktu turun dari Elf dan pindah kendaraan. “DORONG!” tepat 14.54 wib mesin menyala, Elf pun kembali berjalan. “ALHAMDULILLAH” Ucap Serentak para penumpang.

Kami melanjutkan perjalanan, seketika ada mobil yang menyerempet dari arah kiri. Elf berhenti tiba-tiba. Dan kaca spion Elf kiri bengkok. Orang yang ada dalam mobil itu keluar, dan menghampiri sopir. “Heh, Bisa lihat gak?? Pake matanya!” dengan nada marah, dan menunjuk ke matanya seakan sang sopir Elf ini bodoh dan bersalah. “PLAK!”. Tak terduga, ternyata orang tadi menampar sang sopir!. Lalu orang tadi pergi menyisakan sakit di wajah sopir. Astaghfirulloh.. ada ya orang seperti itu tidak mau mengakui kesalahan dan menyalahkan oranglain. Sang sopir kesal, namun marah bukanlah solusi saat ini, “Gusti, saha nu lepat? Lamun abdi langsung bales manehna, turun kajalan. ieu mesin bakal pareum deui, hese hurungna! Keun we lah” dengan sabarnya sopir tadi kembali melanjutkan perjalanan. Para penumpang ikut kesal dengan apa yang terjadi barusan. “Keun we atuh mang, ku Alloh dibales, pikakeuheuleun. da manehna nu lepat jabi spion ieu bengkok!” kesal salah seorang penumpang.

Rancaekek, Kami mulai berpapasan dengan air yang menggenang, Kenalkan ini Banjir namanya. Katanya ini banjir tahap satu karena setelah ini ada banjir yang lainnya juga. Banjir tahap ini tidak terlalu parah dibandingkan banjir selanjutnya. “Treeet” Klakson Elf berteriak sekencang-kencangnya. Semua panik. Ternyata seorang pengendara motor terjatuh tepat disamping kiri menuju depan Elf. Dia terperosok dalam lubang tak terlihat, terututup genangan air hujan. Kenekpun membantunya untuk bangun. “Ampir we katabrak, neng! Kade atuh, naek motor mah disisi we, seueur nu bolong jalanna!”. remaja ini hanya bisa menganggukkan kepalanya, walaupun dalam kedaan basah kuyup dia berusaha untuk bangun dan menyalakan mesin motornya kembali. Diapun hilang dari pandangan kami. Motor memang lebih mudah untuk menyelip dikeadaan ini.

Banjir tahap selanjutnya yang lebih parah, tingginya diatas mata kaki. Tapi untuk beberapa mobil tertentu setinggi ini bisa menjadikan mesinnya mati tiba-tiba. Dan kemudian mogok, karena dibelakang banyak yang membuntuti, akhirnya semakin macet.

Khawatir ada lubang dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Elfpun melaju dengan kecepatan standar tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Pemandangan yang biasa aku lihat pada berita terutama di headline News sekarang terlihat jelas dengan mata kepalaku sendiri. Aku seakan menyusuri dan mengarungi sungai dengan menggunakan perahu motor. Hampir 2 menit 47 detik kami melintasi genangan air itu. Wuuush...! Dan kecepatanpun semakin bertambah ketika banjir sudah dilewati. “hmm.. sebentar ya, tapi kenapa macetnya dari ujung keujung, menunggu lama untuk segera melewati kawasan banjir, para pengendara seakan antre untuk memasuki wahana permainan air yang ingin segera dilalui” pikirku. nyatanya setelah area banjir tersebut, jalanan lancar tak ada kendala macet lagi. Apa, dan siapa yang salah? Bagaimana seharusnya? Renungan untuk kita semua. Aku dan penumpang lainnya merasakan seperti memasuki wahana 3D, semuanya nyata didepan mata. Perjalanan yang sarat makna dan hikmah.

Perjalanan ini bagaikan jalan kehidupan. sejenak kita renungkan. Dari awal memang penuh dengan cobaan, godaan, ujian. Semisal Mogoklah, pengendara motor yang jatuh, macetlah, banjirlah, lobang dijalan, orang yang tiba-tiba nyerempet dan menampar dan banyak lagi. Itulah bagian dari episode kehidupan kita. Namun ketika kita berusaha berjuang menjalaninya dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa Alloh akan selalu menuntun dan menolong kita. Kita pasti bisa sampai pada tujuan kita, pada kesuksesan. Karena kesuksesan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan bukanlah dengan menyerah dan mengeluh. Semangatlah! Setiap orang mempunyai jalan kesuksesannya masing-masing. Setuju apa setuju banget??
Remember, Laa Tahzan Innalloha ma’ana.. Alloh bersama kita..
Do’a Ikhtiar Tawakkal. Tetap semangat menjalani setiap episode kehidupan. Ganbatte Minna.. ^^


Finally, Alhamdulillah sampai juga di Swiss kota tercinta. 7 jam perjalanan yang luar biasa, sedikit memancing emosi namun penuh dengan makna hikmah kehidupan.  
Afwan Jiddan, Ambil hikmahnya, Semoga bermanfaat :)

*bagi yg kurang mengerti bahasa sunda silakan tanya langsung :D
‘Mari belajar bahasa sunda’

Grt, Mi-271212

Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Dan banjir bukan sebuah permasalahan sederhana yang untk mengatasinya cukup dalam sekali kedipan mata.

    BalasHapus
  2. @Muh Nahdhi Ahsan
    benar skali, untuk mengatasinya perlu upaya khusus dengan keseriusan, dan juga peran semua kalangan, bukan hanya pemerintah saja ataupun sebagian masyarakat saja. tapi perlu seluruhnya untuk ikut andil dalam mengatasinya. karena ini tanggungjawab semuanya.
    oia ini link yg berkaitan tntg sampah dan banjir, silakan baca:
    http://salsadeami.blogspot.com/2012/10/maaf-sampahku-sayang-sampah-kubuang.html

    BalasHapus

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) /:) O:-) :-B =; I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8- 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) :-c :-h 8-7 X_X :!! :-q :-bd ^#(^ :ar!

Silakan Komentar :)
Pilih Emoticonmu :D
Berkomentarlah dengan bijak ^^