Sampahku sayang takkan kubuang sembarang-Peduli Lingkungan Part 1
Bismillah ..
---
Bismillah ..
---
Jika mereka bisa berbicara, mungkin mereka tak mau diproduksi, menyesal telah dibuat untuk kepentingan manusia.
KENAPA?
Karena sebagian besar manusia menganggap mereka remeh, bagaikan habis manis sepah dibuang! Hanya sebagai kulit atau pembungkus sesuatu. Selebihnya mereka dilempar begitu saja. Yaa, lihat! Mereka dibuang begitu saja! Lung, kamana wae! Bukan disuatu tempat yang memang tempatnya, tapi mereka berada dimana-mana, berserakan! Dijalanan pasti dengan mudah dapat ditemukan. Dan akhirnya mereka dianggap merusak alam, lingkungan, kerapian dan kebersihan tata kota. Mereka yang disalahkan!
Alam dan lingkunganpun marah, menjadi sebuah tanda tanya besar. kenapa manusia dengan mudahnya membuang mereka sembarangan??!! Sungai menjadi bertambah bebannya karena bukan air saja yang mengalir disana tapi ada yang lebih berat dari massa jenis air, ‘mereka’ dan lagi2 sekumpulan dan setumpukkan hasil pembuangan akibat dari sifat tidak bertanggungjawabnya manusia.
Jika hujan turun, saluran tersumbat akhirnya banjir. Air yang seharusnya berada pada jalurnya, menjadi meluap dan keluar, banjirpun dengan mudah menghampiri manusia. Dan mereka berteriak dengan kesalnya “Hallooo manusia, haha.. aku datang akibat perbuatan kalian, Jangan salahkan aku, sampah, ataupun pemerintah! Tapi tanyakan pada diri kalian sendiri, introspeksi!! Apa yang telah kalian lakukan selama ini???”
Memang jika diraba, ini awalnya hanya sebuah masalah kecil, yaa kebanyakan manusia menganggapnya sepele, hanya membuang 2 siki dari mereka secara sembarangan. ‘maaf deh, Cuma dua kok tadi bekas makan snack, soalnya tidak ada tempat untuk membuangnya’. Mari kita kalikan dua dengan jumlah orang yang membuangnya tiap detik, menit, jam, hari, minggu dan kalikan juga dengan orang tiap tempat. Bingung kan? Bingung karena ternyata sangat teramat BANYAK sekali jumlahnya, bukan hanya sekali bahkan beribu2 kali.
Itu sebagian besar manusia, mari kita pandangi dari sudut yang berbeda. Ada juga yang bertanggung jawab dan peduli lingkungan. Memang, Hanya sebagian kecil saja dari manusia yang seperti itu. Tapi alangkah senangnya hati jika bisa menjadi bagian dari manusia yang dapat menjaga dan tidak merusak. Pait-paitna mah atuh, upami teu acan tiasa ngajagi mah entong ngarusak! Hmm... setidaknya kalau saja belum bisa menjaga, yah jangan merusak. Yang seperti apa merusak itu? Yang tadi itu loh. Buang satu atau dua siki sembarangan. Coba kalau misalnya yang “dua” tadi bisa dibuang pada tempatnya. Bisa dipastikan, akibat yang sangat buruknya bisa diminimalisasi. Kantenan atuh upami tiasa ngolahna janten nu langkung mangpaat, eta tah jalmi nu kreatip! Hehe :D (sundanese mode ON: apalagi jika bisa mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, nah itulah manusia yang kreatif !)
Membuang sampah pada tempatnya, sesuatu hal baik yang kecil namun besar dampak positifnya. Menjadikan sebuah kebiasaan dan pola pikir yang baik untuk kehidupan bermasyarakat. Coba diterapkan mulai dari diri sendiri, dan ajaklah oranglain untuk membiasakan kebiasaan baik ini!
Ingatlah bahwa:
"Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun."- - -
(Shahih Muslim 2674-16)
Dan 'mereka' inilah yang dianggap ‘Sampah’, heihei summon: plastik, kresek, kemasan produk, botol-botol, dan banyak lainnya.
Senyum manis dari mereka ketika manusia peduli lingkungan dan tidak membuangnya sembarang. Mereka berkata dengan penuh kebahagiaan “Haaaai manusia, kami sayang kalian, terimakasih karena telah menjaga lingkungan dan peduli pada kami”
“Wakafaa billahi syahidaa. (Cukup Allah yang menjadi saksi)”
(QS. An-Nisa [4] : 79)
Cukuplah Allah yang menjadi saksi atas kebaikan2 manusia yang menjaga dan peduli lingkungan sekitar. :)
Masih sama2 belajar, mudah-mudahan bermanfaat..
Salam hangat dari penulis. Yuuk jaga Lingkungan!
terinspirasi dari seorang tokoh kebersihan kampusku @‘GeKaBe. Nuhun2 ^_^
#Peduli Lingkungan Part 1, InsyaAlloh ada part 2 dan selanjutnya.. doakan yaaa
Mi- Garut, 201012
Ayooo Komentar...! :D